Merkurius
Pengamatan yang tercatat
mengenai Merkurius dimulai dari zaman orang Sumeria pada milenium ke tiga
sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari
dewa mereka, yaitu Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani
dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah
abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap di atas
caduceus. Dari Bumi, Merkurius hanya bisa diamati secara visual pada jarak
maksimum 28,3 derajat dari Matahari. Artinya, planet ini hanya terlihat di
langit timur sebelum Matahari terbit atau di barat setelah Matahari terbenam.
Dengan jarak sudut sekecil itu, kita hanya memiliki waktu maksimum selama 1 jam
53 menit saja untuk mengamati planet ini, yaitu pada saat Merkurius mencapai
elongasi maksimalnya. Karena kemunculannya yang bergantian itu planet ini
sempat diidentifikasi oleh masyarakat Yunani kuno sebagai 2 benda yang berbeda.
Kala itu, Merkurius yang muncul di langit timur diberi nama Apollo dan yang
muncul di langit barat diberi nama Hermes. Diameter Merkurius 40% lebih kecil
daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga
lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada satelit Yupiter, Ganymede dan
satelit Saturnus, Titan.
Merkurius
mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa
teori telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima
adalah bahwa Merkurius pada awalnya mempunyai perbandingan logam dan silikat
mirip dengan meteor Kondrit umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali
massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak
oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan
tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius
dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk
menjelaskan penciptaan dari Bulan.
Teori yang lain
menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah terbentuk dari nebula Matahari sebelum
energi keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua
kali dari massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari,
suhu di sekitar merkuri dapat mencapai sekitar 2500 Kelvin sampai 3500 Kelvin
dan mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan
menguap pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfer "uap
batu" yang mungkin tertiup oleh angin surya.
Teori ketiga
mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada partikel yang darinya Merkurius
akan terbentuk sehingga partikel yang lebih ringan hilang dari materi
pengimbuhan. Masing-masing dari teori ini memprediksikan susunan permukaan yang
berbeda.
Nama lain : Utarid
simbol merkurius |
Nama lain : Utarid
Aphelion : 69.816.900 km / 0,466697 SA
Perihelion : 46.001.200 km / 0,307449 SA
Periode orbit : 87,9691 hari
Jari-jari rata-rata : 2.439,7
km
Volume : 6,083x1010
km3
Massa : 3,3022x1023 kg
Massa jenis : 5,427 gr/cm3
Gravitasi : 3,7 m/s2
Komposisi : 42%
O2, 29% N2, 22% H2, 6% Helium, 0,5% Kalium, dan 0,5% gas lainnya.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Merkurius
http://duniaastronomi.com/2011/02/merkurius-planet-terkecil-terdekat-tercepat/
0 komentar:
Posting Komentar