Asteroid

Asteroids (from Greek ἀστήρ "star" and εἶδος "like, in form") are a class of small Solar System bodies in orbit around the Sun. They have also been called planetoids, especially the larger ones.

Nebula

A nebula (from Latin: "cloud";nebulae or nebulæ, with ligature or nebulas) is an interstellar cloud of dust, hydrogen, helium and other ionized gases.

Andromeda Galaxy

The Andromeda Galaxy is a spiral galaxy approximately 2.6 million light-years (2.5×1019 km) from Earth in the Andromeda constellation. It is also known as Messier 31, M31, or NGC 224, and is often referred to as the Great Andromeda Nebula in older texts.

Jupiter

Jupiter is the fifth planet from the Sun and the largest planet within the Solar System.[13] It is a gas giant with mass one-thousandth that of the Sun but is two and a half times the mass of all the other planets in our Solar System combined.

Saturnus

Saturn is the sixth planet from the Sun and the second largest planet in the Solar System, after Jupiter. Named after the Roman god Saturn, its astronomical symbol (♄) represents the god's sickle.

Senin, 23 April 2012

Kenapa Bumi dan Planet Lain Bisa Berotasi ?


Solar nebula runtuh karena sebuah ledakan supernova yang memberikan daya kejut yang terhantar melalui awan dingin molekul hidrogen. Nah, Setiap molekul dalam awan itu punya momentum gerakan sendiri, Setiap molekul dalam awan itu momentum sendiri, dan saat mereka datang bersama-sama, momentumnya semakin besar. Ini mengatur nebula matahari berputar, dan menciptakan disk planet. dan saat mereka terkumpul secara bersamaan, momentumnya bertambah. Semakin besar massa sebuah benda, momentum benda tersebut juga semakin besar, itu yang menyebabkan solar nebula berputar. Dari material tersebut kemudian karena gaya gravitasi maka terjadilah akumulasi (penambahan) material yang kemudian bersatu menjadi planet. Pada planet juga sama, berotasi sebagai akibat dari panambahan materi yang menjadi satu, seperti halnya pada solar nebula. Materi itu kemduain memadat dan karena putaran maka tertarik ke inti (ke arah dalam) pusat akumulasi yang kemudian menyebabkan planet menjadi bulat.

Sebagian besar rotasi datang tentang dari kekekalan momentum sudut. Momentum sudut dirumuskan L=m*w*r2 dimana m adalah massa, w adalah kecepatan sudut dalam radian per detik, dan r adalah jari-jari gerakan melingkar. Karena kekekalan momentum sudut, jika radius (jarak orbit) sebuah benda berkurang, maka kecepatan sudutnya meningkat (massa konstan).

Contoh momentum sudut misalnya jika kita mendorong pintu rumah, bagian tepi pintu bergerak lebih cepat (v besar), sedangkan bagian pintu yang ada di dekat engsel, bergerak lebih pelan (v kecil). Walaupun kecepatan linear setiap bagian benda berbeda-beda, kecepatan sudut semua bagian benda itu selalu sama. Ketika kita mendorong pintu, semua bagian pintu itu, baik tepi pintu maupun bagian pintu yang ada di dekat engsel, berputar menempuh sudut yang sama, selama selang waktu yang sama. Jika pintu berhenti berputar, semua bagian pintu itu ikut2an berhenti berputar (kecepatan sudut = 0). Mirip seperti jika dirimu menghentikan sepeda motor, maka semua bagian sepeda motormu itu ikut-ikutan berhenti bergerak (kecepatan = 0). Ini mengatur perputaran solar nebula, dan menciptakan susunan planet.

Diyakini bahwa tabrakan besar pada awal Tata Surya mungkin sudah merubah rotasi planet. Salah satu contoh akibat tabrakan yang merubah arah rotasi planet adalah tabrakan yang menimpa planet venus. Planet Venus berotasi berlawanan arah (barat ke timur), dan hal yang sama juga mungkin menyebabkan kemiringan 23 derajat saat ini di poros bumi.

Karena ruang angkasa adalah ruang hampa, maka tidak ada yang akan menghentikan rotasi bumi atau planet-planet. Seperti gasing berputar yang tidak mengalami gesekan apapun, mereka akan terus berputar selamanya. gravitasi bulan tidak cukup kuat untuk menghentikan rotasi bumi.

Sabtu, 21 April 2012

Fakta tentang Black Hole



Cahaya melengkung begitu dalam di dekat lubang hitam sehingga apabila Anda berada dekatnya dan berdiri membelakangi, Anda akan dapat melihat berbagai bayangan dari setiap bintang di jagat raya, dan dapat melihat bagian belakang dari kepala Anda sendiri.

Di bagian dalam sebuah lubang hitam, ketentuan-ketentuan soal jarak dan waktu berlaku kebalikan: seperti halnya saat ini Anda tidak dapat menghindar dari perjalanan menuju masa depan, di dalam lubang hitam Anda tidak dapat mengelak dari singularitas sentral.

Apabila Anda berdiri pada sebuah jarak aman dari lubang hitam dan melihat seorang teman terjatuh ke dalamnya, dia akan terlihat bergerak melamban dan hampir berhenti ketika sampai di tepian event horizon. Bayangan teman itu akan memudar dengan sangat cepat. Sayangnya, dari sudut pandangnya sendiri dia akan melintasi event horizon dengan aman, dan akan bertemu dengan ajalnya di singularitas.
Lubang-lubang hitam adalah objek-objek yang paling sederhana di jagat raya. Anda dapat menggambarkannya secara utuh dengan hanya mengetahui massa, olakan, dan muatan listriknya. Sebaliknya, untuk melukiskan secara utuh sebutir debu saja, Anda harus menjelaskan posisi dan kondisi seluruh atomnya.
Seperti yang ditemukan Hawking, lubang-lubang hitam dapat menguap, tetapi dengan sangat lambat. Bahkan untuk seukuran massa sebuah gunung akan bertahan selama sepuluh miliar tahun, dan untuk massa yang sama dengan matahari proses penguapan akan selesai setelah 10^ 67 tahun.
Lubang hitam tidak meradiasikan cahaya, dan sebuah objek yang terjatuh ke dalamnya tidak akan mampu lagi memancarkan cahayanya. Semua itu menjadikan upaya mendeteksi lubang hitam akan sangat menantang. Hanya ketika sebuah lubang hitam berada dalam wujudnya yang kembar dan efek gravitasi menyebabkan pasangannya itu menghasilkan gas, kita dapat mendeteksi sinar-X. Sinar yang berasal dari piringan-piringan di sekitar lubang hitam terlihat sangat mirip dengan sinar yang berasal dari piringan-piringan di sekitar bintang-bintang neutron.
Anda dapat pula menduga keberadaan sebuah lubang hitam di pusat sejumlah galaksi apabila bintang-bintang bergerak sangat cepat di sekitar sejumlah objek yang tidak terlihat.
Pernah adanya pendapat dari Prof. JownKin. H. Steel :
Bahwa “Suatu hari nanti Bumi Beserta WAKTU-WAKTU-nya akan terserap habis oleh Monster Gravity ini”

sumber :


Puluhan Miliar Planet Berbatu Berada dalam Zona Layak Huni di Bima Sakti


Hasil terbaru dari HARPS ESO menunjukkan bahwa planet-planet berbatu yang berukuran lebih kecil dari Bumi ternyata sangat berlimpah di zona layak huni di sekitar bintang merah yang redup. Tim internasional bahkan memperkirakan, di galaksi Bima Sakti kita saja terdapat puluhan miliar planet seperti ini, dan mungkin ada sekitar seratus planet serupa di lingkungan terdekat Matahari. Ini merupakan pengukuran langsung pertama terhadap frekuensi Bumi-super di sekitar bintang-bintang kurcaci merah, yang jumlahnya mencapai hingga 80% dari keseluruhan bintang di Bima Sakti.
Estimasi langsung pertama terhadap sejumlah planet bercahaya di sekitar bintang kurcaci merah ini, yang baru saja diumumkan oleh tim internasional, menggunakan observasi dengan spektograf HARPS pada teleskop 3,6 meter di Observatorium La Silla ESO di Chile [1]. Pengumuman terbaru (eso1204), yang menunjukkan bahwa planet-planet tersebut berada di berbagai tempat di galaksi kita, menggunakan metode berbeda yang tidak terlalu sensitif terhadap kelas eksoplanet yang penting ini.
Tim HARPS telah mencari eksoplanet yang mengorbiti jenis bintang yang paling umum di Bima Sakti, yaitu bintang kurcuci merah (juga dikenal sebagai bintang kurcaci M [2]). Bintang-bintang tersebut sangat samar dan dingin dibandingkan Matahari, namun berjumlah sangat banyak dan berusia panjang, jumlahnya mencapai 80% dari keseluruhan bintang di Bima Sakti.
“Pengamatan terbaru kami dengan HARPS mengindikasikan bahwa sekitar 40% bintang kurcaci merah memiliki Bumi-super (planet yang memiliki massa antara satu dan sepuluh kali massa Bumi) yang mengorbit di zona layak huni, di mana bisa terdapat zat cair di permukaan planet tersebut,” kata Xavier Bonfils (IPAG, Observatoire des Sciences de l’Univers de Grenoble, France) yang memimpin tim riset. “Karena kurcaci merah berjumlah sangat banyak – ada sekitar 160 miliar di Bima Sakti – maka hal ini membawa kita pada hasil yang menakjubkan bahwa terdapat puluhan miliar planet seperti itu di galaksi kita sendiri.”
Tim HARPS melakukan survei pada sampel yang dipilih secara cermat dari 102 bintang kurcaci merah di langit selatan selama periode enam tahun. Sebanyak sembilan Bumi-super telah ditemukan, termasuk dua di dalam zona layak huni Gliese 581 (eso0915) dan Gliese 667 C. Para astronom mampu memperkirakan seberapa berat planet-planet tersebut dan seberapa jauh letaknya dari bintang yang mereka orbiti.
Dengan menggabungkan semua data, termasuk berbagai observasi bintang yang tidak memiliki planet, serta mengamati sebagian kecil planet-planet yang bisa ditemukan, tim riset mampu mengetahui betapa umumnya planet seperti itu di sekitar bintang kurcaci merah. Mereka menemukan bahwa frekuensi terjadinya Bumi-super [3] di zona layak huni adalah 41% dengan kisarannya dari 28% hingga 95%.
Di sisi lain, planet yang lebih besar, mirip Jupiter dan Saturnus dalam Tata Surya kita, justru sangat jarang ditemukan di sekitar bintang kurcaci merah. Kurang dari hanya 12% kurcaci merah yang diperkirakan memiliki planet raksasa (dengan massa antara 100 dan 1000 kali Bumi).
Dengan banyaknya jumlah bintang kurcaci merah yang berdekatan dengan Matahari, estimasi terbaru menunjukkan, mungkin ada sekitar seratus planet Bumi-super di zona layak huni di seputar bintang yang berdekatan dengan Matahari, yang jaraknya berkisar kurang dari 30 tahun cahaya [4].
“Zona layak huni di sekitar kurcaci merah, yang suhunya cocok bagi zat cair bisa berada di permukaannya, jauh lebih dekat dengan bintangnya dibandingkan jarak Bumi ke Matahari,” kata Stéphane Udry (Geneva Observatory dan anggota tim riset). “Namun kurcaci merah diketahui menjadi sasaran letusan atau percikan bintang, yang mungkin menghujani planet itu dengan sinar-X atau radiasi ultraviolet, dan yang membuat kehidupan di sana menjadi sangat kecil kemungkinannya.”
Salah satu planet yang ditemukan dalam survei HARPS pada kurcaci merah adalah Gliese 667 Cc [5]. Planet ini adalah planet kedua dalam sistem tiga bintang dan tampaknya terletak dekat dengan pusat zona layak huni. Meskipun beratnya lebih dari empat kali berat Bumi, planet ini merupakan kembaran yang paling mirip dengan Bumi yang pernah ditemukan sejauh ini dan hampir pasti memiliki kondisi yang tepat untuk keberadaan zat cair di permukaannya. Ini adalah planet Bumi-super kedua dalam zona layak huni kurcaci merah yang ditemukan selama survei HARPS, setelah Gliese 581d diumumkan pada tahun 2007 dan dikonfirmasi pada tahun 2009.
“Kini kita tahu bahwa terdapat banyak Bumi-super di sekitar bintang kurcaci merah terdekat yang harus kita identifikasi lebih lanjut dengan menggunakan instrumen HARPS maupun instrumen masa depan. Beberapa planet seperti ini diperkirakan akan melintas di depan bintang induknya – ini akan membuka kemungkinan yang menarik dalam mempelajari atmosfer planet tersebut dan mencari tanda-tanda kehidupan,” simpul Xavier Delfosse, anggota tim riset(eso1210).
Catatan
[1] HARPS mengukur kecepatan radial sebuah bintang dengan ketepatan yang luar biasa. Sebuah planet yang mengorbiti sebuah bintang menyebabkan bintang itu secara teratur bergerak maju dan menjauh dari pengamat di Bumi. Berdasarkan efek Doppler, perubahan kecepatan radial mempengaruhi pergeseran spektrum bintang terhadap riak gelombang yang lebih panjang saat bergerak menjauh (disebut pergeseran merah) dan pergeseran biru (terhadap riak gelombang yang lebih pendek) saat bergerak mendekat. Pergeseran spektrum bintang yang sangat kecil dapat diukur dengan spektrograf berpresisi tinggi seperti HARPS dan digunakan untuk mengetahui keberadaan planet.
[2] Bintang-bintang ini disebut M dwarf karena memiliki kelas spektral M. Kelas ini adalah yang paling dingin dari tujuh kelas dalam skema sederhana untuk mengklasifikasi bintang sesuai dengan penurunan suhu dan kemunculan spektrumnya.
[3] Planet yang memiliki massa antara satu dan sepuluh kali Bumi disebut Bumi-super. Tidak ada planet seperti ini di dalam Tata Surya kita, namun tampaknya sangat banyak di sekitar bintang-bintang lainnya. Penemuan planet jenis ini dalam zona layak huni di sekitar bintang sangat menarik karena, jika planet ini berbatu dan memiliki air seperti Bumi, maka berpotensi menjadi tempat tinggal bagi kehidupan.
[4] Para astronom menggunakan sepuluh parsecs sebagai definisi “dekat.” Hal ini berhubungan dengan kisaran 32,6 tahun cahaya.
[5] Nama ini mengindikasikan bahwa planet ini adalah yang kedua yang ditemukan (c) mengorbiti komponen ketiga (C) sistem tiga bintang yang disebut Gliese 667. Bintang cerah yang dikawal Gliese 667 A dan B akan menonjol di lokasi Gliese 667 Cc. Penemuan Gliese 667 Cc secara independen diumumkan oleh Guillem Anglada-Escude dan rekan-rekannya pada Februari 2012. Konfirmasi tentang planet Gliese 667 Cb dan Cc oleh Anglada-Escude dan kolaboratornya sebagian besar didasarkan pada observasi HARPS serta pengolahan data dari tim Eropa yang tersedia untuk umum melalui arsip ESO.

sumber :

Transit Venus 6 Juni 2012


Satu fenomena astronomi yang cukup langka akan terjadi di tahun 2012 ini. Fenomena tersebut adalah transit planet Venus pada tanggal 6 Juni 2012 waktu Indonesia. Terakhir kali peristiwa transit salah satu planet dalam ini terjadi adalah pada tahun 8 Juni 2004 lalu. Dan berikutnya baru akan terjadi lagi pada tahun 2117 dan 2125. Lalu apa yang dimaksud dengan transit dan mengapa kejadiannya begitu langka?
Transit adalah melintasnya planet di depan piringan Matahari karena saat itu Matahari, planet, dan Bumi terletak segaris (konjungsi inferior) dan sekaligus sebidang. Peristiwa ini mirip seperti terjadinya gerhana Matahari. Perbedaannya adalah benda yang berada di antara Matahari dan Bumi bukan Bulan melainkan planet dalam (Merkurius atau Venus). Karena diameter sudut planet jauh lebih kecil daripada diameter sudut Matahari (hanya 1/30 kalinya), maka piringan Matahari tidak akan tertutupi banyak oleh piringan Venus. Dari Bumi, kita hanya akan melihat adanya bintik hitam yang melintasi Matahari. Bintik hitam itulah planet yang sedang transit.
Transit Venus 8 Juni 2004 (Sumber: Wikipedia)
Transit Venus 8 Juni 2004 (Sumber: Wikipedia)
Peristiwa transit Venus ini terjadi dalam rentang waktu berpola 121,5 tahun, 8 tahun, 105,5 tahun, dan 8 tahun. Jadi selalu ada sepasang transit yang terjadi berdekatan sebelum yang berikutnya terjadi dalam rentang waktu yang lama. Sejak penemuan teleskop, tercatat ada 7 kali transit Venus yang teramati. Pengamatan yang pertama dilakukan oleh Jeremiah Horrocks dan William Crabtree, keduanya astronom asal Inggris, pada tahun 1639. Sebenarnya transit tersebut didahului dengan transit pada tahun 1631, namun saat itu tidak ada yang melakukan pengamatan. Peristiwa transit berikutnya yang pernah diamati adalah pada tahun 1761 & 1769, 1874 & 1882, serta 2004 (dan 2012 nanti).
Transit Venus menjadi peristiwa yang langka karena orbit Venus dan Bumi dalam mengelilingi Matahari tidak sebidang. Orbit keduanya bersilangan (disebut juga inklinasi) sebesar 3,4 derajat. Akibatnya peristiwa transit hanya akan terjadi apabila saat di posisi konjungsi inferior, Venus berada di sekitar titik potong orbit Venus dan Bumi. Pola waktu terjadinya transit di atas berulang setiap 243 tahun, karena 243 tahun Bumi (88757,3 hari) hampir sama dengan 395 tahun Venus (88756,9 hari Bumi) atau sama dengan 152 periode sinodis Venus.
Diagram orbit Venus dan Bumi, tampak keduanya tidak sebidang (Sumber: Wikipedia)
Diagram orbit Venus dan Bumi, tampak keduanya tidak sebidang (Sumber: Wikipedia)
Transit Venus nanti akan dimulai pada pukul 05.09 WIB, yaitu ketika tepi piringan Venus bersentuhan dengan tepi piringan Matahari. Fase selanjutnya adalah ketika seluruh piringan Venus telah masuk ke piringan Matahari pada pukul 05.27 WIB. Puncak dari peristiwa ini terjadi pada pukul 08.29 WIB ketika Venus dan pusat Matahari hanya terpisah sejauh 554,4″. Lalu Venus menyentuh tepi piringan Matahari pada pukul 11.31 WIB dan peristiwa ini berakhir pada pukul 11.49 WIB ketika Venus sudah keluar dari piringan Matahari. Namun ada satu hal yang harus diingat. Akibat paralaks, waktu-waktu tersebut akan jadi berbeda untuk lokasi pengamatan yang berbeda.
Diagram kenampakan transit Venus 6 Juni 2012 (Sumber: eclipse.gsfc.nasa.gov).
Diagram kenampakan transit Venus 6 Juni 2012 (Sumber: eclipse.gsfc.nasa.gov).
Tentu saja peristiwa ini tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Kita harus menggunakan alat bantu optik seperti binokular atau teleskop. Dan sama ketika mengamati gerhana Matahari, untuk mengamati transit Venus ini kita harus melengkapi peralatan kita dengan filter/penapis cahaya Matahari. Tanpa filter Matahari, mata kita akan terbakar, rusak, dan akhirnya membuat kita buta.
Untuk itu, siapkanlah pengamatannya sebaik mungkin. Apabila tidak memiliki teleskop, Anda bisa mendatangi komunitas/institusi yang mengadakan kegiatan pengamatan transit Venus ini. Silakan ikuti terus tulisan ini, kami akan perbaharui setiap ada kegiatan pengamatan dan lokasi yang dijadwalkan. Siapa tahu lokasi tersebut dekat dengan tempat Anda tinggal.

Sumber :

Minggu, 15 April 2012

Solusi Asah Otak - Part II

Gimana teman-teman, udah ketemu jawabannya? atau masih ada yang ngeraba-raba cara menyelesaikannya?
atau udah pada nyerah nih?
Mau tau jawabannya? Check this out !!!!!


Kasus 1











Kasus 2
















Kasus 3


Kamis, 05 April 2012

Asah Otak - Part II

Asah Otak Part II



Udah lama nunggu asah otak bagian keduanya ya? Gak usah banyak bacot lagi deh, kita langsung aja lihat ke TKP!!!

Alat dan bahan yang diperlukan :
kertas kosong, pensil / pena, pikiran jernih.hhe :p


Kasus I
Tanpa mengangkat pensil, tarik 3 buah garis lurus yang melewati 4 titik pada gambar di samping.






Kasus II


Tanpa mengangkat pensil, tarik 4 buah garis lurus yang melewati 9 titik pada gambar di samping.










Kasus III


Tanpa mengangkat pensil, tarik 6 buah garis lurus yang melewati 16 titik pada gambar di samping.












Kata kunci : Think out of the box!